1. Kelahiran. Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Sinan bin Bahr atau yang kerap disapa dengan panggilan Imam an-Nasa`i lahir pada tahun pada tahun 215 H, di Khurasan. Baca Juga: Biograf Imam Syafi’i. 2. Wafat. Setahun menjelang wafatnya, Imam an-Nasa`i pindah dari Mesir ke Damsyik. KH Ali Mashum, Manzhumah ini diterima ijazahnya dari ayahnya (KH Mashum, P.P. AlHidayah Lasem Jawa Tengah) dan dari gurunya (KH Dimyati, Pondok Pesantren Termas Pacitan), yang diterima dari Syaikh Mahfuzh atTirmasi alJawi (ulama besar Hijaz akhir abad 19, asal Termas), dan seterusnya bersambung pada penyusunnya, Syaikh Yusuf bin Ismail AnNabhaniy. ““Maaf Bu, bisa pinjam jilbabnya. Ini lho, Bu Nyai lupa bawa jilbab.” Bu Nyai adalah panggilan kehormatan yang biasanya disematkan pada istri kiai. Masa iya istri kiai lupa berjilbab. Hehe.” *TAUBATNYA SEORANG PELACUR* Kisah Nyata - Di dalam sebuah mobil bersama smbh KH. Ali Yahya Lasem (alm) beliau bercerita kepada saya.. Pada suatu hari, ketika beliau mau berceramah (Ngisi pengajian) Bu Nyai Dadakan KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Ame Sepulangnya ke Lasem pada tahun 1935, KH Ali Maksum membantu ayahnya mengajar di pesantren Al-Hidayah, terutama dalam disiplin ilmu bahasa arab dan Tafsir Al-Qur’an yang menjadi kegemaran dan spesialisasinya selama belajar di pesantren Tremas. Selain mengajar, KH Ali Maksum juga membenahi sistem pendidikan dan pengajaran pesantren. Mbah Sambu Dekto – Lasem Mbah Kyai Ma’sum – Lasem Mbah Abdurrohman Basaiwan – Lasem Semarang Mbah Sholeh – Gunung Berguto Sunan Katong – Kali Wungu Kendal Mbah Musyafak – Kali Wungu Kendal Mbah Sholeh Darat – Bergoto Pajang Kota Semarang Serang Tabib Dawud – Warungkondang Sidoarjo KH. Ali Mas’ud (Gus Uet) – Pagerwojo Ma’shum Ahmad adalah figur kiai yang alim dan kharismatik. Pendiri pondok Pesantren Al-Hidayah ini lahir di Lasem, Rembang, Jawa Tengah kira-kira pada tahun 1873 M/1292 H. Ayahnya bernama KH. Ahmad Abdul Karim, berprofesi sebagai pedagang yang cukup sukses, sedang ibunya bernama Nyai Qosimah. Pasangan KH. KH Ali Maksum adalah putra pertama dari hasil perkawinan KH Ma’shum bin KH Ahmad Abdul Karim dengan Ny. Hj. Nuriyah binti KH Muhammad Zein Lasem, yang lahir pada tanggal 2 Maret 1915 di desa Soditan Lasem kabupaten Rembang, di tengah gencarnya kaum pembaharu (modernis) melancarkan serangan terhadap keberadaan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang dipandang Keturunan Sayyid merupakan keturunan mulia yang bersambung secara langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan waris keluarga Al-Maliki Al-Hasani di Mekkah yang masyhur yang merupakan keturunan Rasulullah, melalui cucunya, Imam Al-Hasan bin Ali, Radhiyallahu ‘Anhum. Dalam Futuhul Ghaib, Syekh Abdul Qadir Jailani menyampaikan beberapa hal terkait tasawuf dan landasannya sebagai berikut : " Aku berharap kepadamu agar kau senantiasa melaksanakan beberapa nasehat ini untuk dapat memahami tasawuf sebagai berikut : Bertakwa dan taat kepada Allah. Putra Cijulang. 4,514 likes. Musuh satu terlalu banyak teman semilyard terlalu sedikit ayo kita jangan punya musuh ayo kt cari te p> Artike l ini merupakan ringkasan hasil penelitian terhadap pemikiran KH. Ahmad Syakir dari Lasem Kabupaten Rembang. Salah satu buah pemikiran beliau adalah Kitab al-Hikmah yang menggunakan Sebab, baik Mbah Samboe Lasem maupun Mbah Jabbar adalah menantu Mbah Sabil. Para penerus ideologis Mbah Sabil di Kota Padangan inilah, yang kelak, pada 1930 masehi, membuat kagum hati KH. Wahab Hasbullah dan membuat tour silaturahim beliau kerap terhenti di Kota Padangan, sambil meyakini bahwa NU akan berkembang melalui Padangan. SCnu.

kh ali yahya lasem